7 Tahapan Siklus Akuntansi, Selengkapnya Cek Website BukuWarung

Secara khusus, siklus akuntansi merupakan sebuah proses yang dilakukan berulang kali dengan tujuan melakukan identifikasi dan analisis, serta merekam berbagai kegiatan akuntansi yang terjadi di suatu perusahaan. Siklus yang panjang ini biasanya akan berlangsung selama satu tahun penuh.

Dalam jangka waktu satu tahun tersebut, seluruh metode, prinsip, teknik, dan kaidah akuntansi akan digunakan untuk melakukan berbagai pencatatan kegiatan akuntansi yang terjadi di sebuah perusahaan. Biasanya, siklus ini dimulai setiap awal tahun dengan dilakukan pembukaan pembukuan.

Berbagai Tahapan Penting dalam Siklus Akuntansi

Dimana-mana, sebuah siklus pasti terdiri dari berbagai proses. Demikian pula dengan siklus akuntansi, melibatkan rangkaian proses akuntansi atau tahapan yang perlu dilalui sesuai dengan urutan yang benar. Sehingga, perusahaan bisa memperoleh informasi akuntansi yang akurat dan tepat.

Informasi akuntansi tersebut bertujuan untuk membantu perusahaan mengambil keputusan yang terbaik. Tahapan lengkap siklus ini bisa Anda temukan di https://bukuwarung.com/tahapan-siklus-akuntansi/. Berikut ini sekilas gambaran mengenai tahapan dalam siklus akuntansi.

1. Identifikasi Transaksi

Kegiatan yang pertama ini harus dilaksanakan oleh seorang akuntan secara tepat. Transaksi yang dicatat adalah semua transaksi yang berdampak langsung terhadap perubahan kondisi akuntansi perusahaan. Transaksi tersebut juga harus dilengkapi dengan berbagai bukti yang kuat.

2. Analisis Transaksi

Akuntan juga perlu melakukan tahapan yang kedua ini, yaitu menganalisis transaksi dan pengaruhnya terhadap keadaan akuntansi perusahaan. Sistem pencatatan keuangan di setiap perusahaan harus menggunakan sistem double entry.

2. Pencatatan Transaksi

Seluruh transaksi kemudian akan dicatat dalam jurnal keuangan. Proses penjurnalan sendiri terbagi menjadi dua. Yaitu proses penjurnalan kredit dan debit. Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai jenis transaksi yang dilakukan secara teliti dan berurutan.

3. Posting ke Buku Besar

Akuntan kemudian harus memindahkan seluruh transaksi yang dicatat tadi ke buku besar yang merupakan kumpulan rekening berbagai pembukuan yang memuat informasi aktiva dalam satu periode. Setiap perusahaan harus mempunyai buku besar

4. Menyusun Jurnal Penyesuaian

Seorang akuntan juga bertanggung jawab untuk menyusun sebuah jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian ini berisi transaksi yang belum ditemukan atau belum tercatat, dan kesalahan yang ditemukan dalam sebuah neraca saldo.

5. Menyusun Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun oleh akuntan berisi berbagai data seperti perubahan modal, laba rugi, arus kas, serta laporan neraca yang menghitung fleksibilitas, solvensi, serta likuiditas. Setelah laporan keuangan selesai, akuntan perlu masuk ke tahap terakhir, yaitu membuat jurnal penutup.

6. Menyusun Jurnal Penutup

Pada tahap ini, akuntan akan melakukan penutupan terhadap rekening laba rugi. Cara menutupnya adalah dengan membuat nilai rekening menjadi nihil. Setelah dilakukan penutupan, jurnal ini bisa dimanfaatkan untuk mengukur semua kegiatan yang dilakukan dalam periode yang telah dilalui.

Tahapan yang tampaknya rumit tersebut akan jadi jauh lebih mudah dengan bantuan aplikasi akuntansi gratis, yaitu BukuWarung yang hadir dengan banyak fitur untuk mempermudah pekerjaan akuntan. Dengan BukuWarung, bisnis Anda bisa berkembang dengan lebih transparan dan sehat.